Sabtu, 08 Februari 2014

Habib Rizieq Shihab Usulkan Dibuatnya Undang-Undang Pelarangan Penyebaran Syiah dan Wahabi

Muslimedianews, Jakarta ~ Belakangan isu antar mazhab mengemuka, terutama konflik Sunni-Syiah. Di berbagai kota besar marak digelar kegiatan-kegiatan dengan tema "Syiah Bukan Islam" atau sejenisnya. Ribuan buku tentang bahaya penyimpangan Syiah yang diklaim dari MUI diterbitkan dan dibagi-bagikan gratis. Isu-isu ini seolah menu sehari-hari para pemuda 'pejuang dakwah' tetapi tanpa adanya bekal agama yang memadai.

Sebelumnya, banyak beredar di media-media khususnya berita Islam online yang menuduh tokoh-tokoh ahlussunnah wal jama'ah sebagai seorang syiah hanya karena ada pembelaan terhadap orang-orang yang dituduh syiah atau tidak mau bersikap keras terhadap Syiah. 

Salah satu yang gencar mereka tuduh Syiah adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Syiradj. Mereka tampaknya sangat berobsesi menjadikan Ketua Umum PBNU ini sebagai seorang Syiah. Jika masyarakat sudah termakan opini tersebut maka dengan mudah orang-orang ini mencapai tujuannya. Target yang ingin mereka tembus adalah melengserkan paham ahlussunnah di Indonesia. Tujuan ini tidak akan diraih kalau NU masih berjaya di Nusantara. Untuk itu, melemahkan NU melalui petingi-petingginya mulai dihembuskan.

Tidak hanya dari NU, kelompok Islam seperti FPI pun tidak luput dari terjangan. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Al Habib Muhammad Rizieq Shihab juga dituduh sebagai Syiah. Padahal beliau telah mendeklarasikan dirinya sebagai seorang Sunni-Asy’ari.

Isu Habib Rizieq Syiah atau cenderung Syiah atau minimal membela Syiah akhir-akhir ini beredar massif di dunia maya. Agar lebih meyakinkan, foto-foto lama Habib Rizieq ketika diundang ke Iran tahun 2006 bersama sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah diekspos besar-besaran. Dengan berbekal foto inilah, Habib Rizieq dicap pengikut Syiah. 

Lantas kalau ada seseorang yang berfoto bersama dengan orang Nasrani kemudian langsung dicap sebagai pengikut Nasrani? Atau ketika ada orang berfoto bersama Yahudi lantas ia dicap sebagai Yahudi? Tentu saja tidak, hanya orang-orang idiot yang menyimpulkan hal demikian. 

KH. Muhammad Al Khaththath, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) geram dengan ulah orang-orang yang disebutnya sebagai 'wartawan genit'. Siitus-situs yang katanya Islami seperti ar-rahmah.com dan voa-islam.com dengan bangganya terlibat dalam fitnah murahan yang dituduhkna kepada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ini, yang sudah kenyang dengan fitnah dan hujatan dari media massa dan kaum liberal.

Menurut Sekjen FUI, sebenarnya fitnah dan tuduhan Habib Rizieq Syiah itu bermula dari tulisan wartawan genit di situs nahimunkar.com. Obsesi men-Syiahkan Habib Rizieq dimulai setelah munculnya wacana mendaulat Habib Rizieq sebagai Capres Syariah untuk mendekritkan berlakunya syariah secara formal dan konstitusional di NKRI sekitar dua tahun lalu yang kemudian disosialisasikan dalam Maulid Nabi yang diadakan FPI di Petamburan (3/2/2012), Apel Siaga Umat Islam “Indonesia Tanpa Liberal” di depan Istana (9/3/2012) dan Diskusi Publik di Islamic Book Fair Istora Senayan (12/03/2012). 

Hal ini tampaknya tidak disukai oleh wartawan-wartawan genit nahimunkar.com yang kemudian menggelar operasi intelijen "Habib Rizieq Syiah". Pada 5 April 2012 dan 28 April 2012 dimulailah aksi intelijen nahimunkar.com dengan memuat artikel yang menuduh Habib Rizieq cenderung Syiah. Al Khaththath menuding tulisan di nahimunkar.com wa akhwaatuha itu mempunyai agenda menghadang NKRI Bersyariah.

Serbuan tidak hanya datang dari aksi wartawan genit saja. Tak ayal, kelompok Syiah pun memanfaatkan isu ini yang berobsesi mengklaim seorang tokoh Sunni-Asy'ariyah sebagai tokoh Syiah. Kajian Habib Rizieq Shihab pada 1 Desember 2013 menjadi jalan untuk memuluskannya. Saat itu tema kajian yang diangkat adalah bahaya mengafirkan sesama Muslim dan secara ilmiyah tidak menggeneralisir semua Syiah sebagai kafir. 

Kajian ini kemudian juga digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menuduh Habib Rizieq Shihab seorang Syiah. Sang wartawan genit nahimunkar.com akhirnya seolah mendapat angin segar. Operasi meng-Syiahkan Habib Rizieq Shihab yang dulu dijalankannya terasa semakin mulus. Tidak ketinggalan rekan satu komplotannya, arrahmah.com dan voa-islam.com dan sejenisnya ramai-ramai menghembuskan fitnah murahan ini. Serangan besar-besaran ditujukan kepada Habib Rizieq Shihab yang dengan hati sabar menghadapi ujian ini.

Menanggapi fitnah keji itu, Habib Rizieq Shihab seolah tidak mau ambil pusing karena memang dirinya sudah terbiasa dengan fitnah-fitnah murahan yang menimpanya. Untuk itu, agar tidak terjadi fitnah atau konflik antar mazhab dalam Islam, Habib rizieq mengusulkan dibuat sebuah undang-undang yang melarang penyebaran suatu mazhab ke di negeri mazhab lainnya.

“Untuk membina toleransi yang benar dan lurus, Habib Rizieq mengajak dialog antar mazhab. Hal ini sesuai dengan kesepakatan Konferensi Internasional Sunni - Syiah yang tertuang dalam Risalah Amman - Yordania pada 2004 dan Risalah Dauhah, Qatar pada 2007,” ujar Habib Rizieq yang kami tulis (13/12/2013).

Menurutnya, pelarangan tersebut artinya di negeri mazhab mayoritas akan melindungi mazhab lain yang minoritas. Tapi mazhab tersebut tidak boleh menyebarkan mazhabnya di negeri mayoritas mazhab lain.

"Silahkan di Iran sebagai negeri Syiah ada Undang-Undang Pelarangan Penyebaran Sunni. Dan di Saudi sebagai negeri Wahabi ada Undang-Undang Pelarangan Penyebaran Asy'ari. Begitu juga di Indonesia, Malaysia dan Brunei sebagai negeri Asy'ari juga mesti ada Undang-Undang Pelarangan Penyebaran Syiah dan Wahabi," tegas Habib Rizieq.

Sebagai umat Islam di Indonesia tentu sangat mendukung usulan Habib Rizieq Shihab agar dibuat Undang-Undang yang tegas.


Sumber: Pelita Online/ Suara Islam

Redaktur: Ibnu Munir